Beranda / Air / plumbing

Menentukan Kebutuhan Air Minum (Based Demand)

Oleh made whidi Posting Komentar

Prolog

Kebutuhan air minum adalah parameter yang harus ditentukan terlebih dahulu dalam mendesain Sistem Jaringan Distribusi Air Minum. Jika di program Epanet kita mengenal istilah Based Demand pada Node. Dengan menentukan based demand maka kita dapat menentukan parameter yang lain seperti kapasitas pompa, kapasitas reservoir, diameter pipa dan lain-lain. Ada beberapa trik yang dilakukan oleh perencana dalam menentukan kebutuhan air minum yaitu menggunakan pendekatan nilai terhadapat wilayah yang memiliki karakteristik yang sama atau daerah tetangga. Misalkan ingin mencari kebutuhan air di Daerah Bekasi, bisa saja menggunakan kebutuhan di Daerah Jakarta, karena karakteristik daerah yang sama dan berdampingan. Namun semisalkan akan direncanakan dari awal kalian bisa mengukuti langkah berikut.

Perencanaan

Jika daerah pelayanan adalah daerah baru dan belum terdapat Sistem Distribusi sebelumnya, maka asumsi kebutuhan air dapat mengikuti ketentuan pada tabel berikut:

Jumlah Penduduk (jiwa) Kebutuhan air (L/org/hari)
< 10.000 150 - 300
10.000 - 50.000 200 - 350
50.000 - 100.000 250 - 400
100.000 - 300.000 300 - 450
300.000 - 1.000.000 350 - 500
> 1.000.000 > 400

Jadi pastikan terlebih dahulu berapa jumlah penduduk pada daerah yang akan dilayani.

Berapa Jiwa per SR?

Pada Node di Program Epanet, kita akan mengisi nilai Based Demand, namun Node biasanya merepresentasikan sebuah pelanggan atau SR (Sambungan Rumah) jadi jika kalian sudah menentukan nilai pada tabel di atas (liter/org/hari) maka harus dikali dengan jumlah Jiwa/SR, sehingga diperoleh kebutuhan air per SR.

Banyak referensi untuk menentukan nilai jumlah Jiwa/SR, antara lain:

  1. Kementerian PUPR = 4 Jiwa/SR
  2. Kemendagri = 5 Jiwa/SR
  3. BPS Daerah Setempat = Tergantung Daerah

Jadi jika ingin nilai yang real maka kalian bisa gunakan nilai dari BPS daerah setempat.

Contoh

Suatu Daerah memiliki penduduk dengan jumlah 280.000 Jiwa dan rasio jiwa/KK dari BPS Daerah tersebut adalah 3,8. Berapa asumsi kebutuhan air per SR dan total kebutuhan air di wilayah tersebut?

Jawab

  1. Berdasarkan tabel 280.000 Jiwa diasumsikan kebutuhan airnya adalah 450 lt/org/hari
  2. Tentukan kebutuhan air per SR = 450 lt/org/hari x 3,8 = 1.710 lt/SR/hari = 1,71 m3/SR/hari
  3. Tentukan jumlah SR = 280.000 / 3,8 = 73.685
  4. Asumsi kebutuhan air total = 73.685 x 1,71 = 126.000 m3/hari

Menentukan Debit Jam Puncak

Sebagai asumsi menentukan faktor pengali jam puncak dapat mengikuti asumsi berikut:

  1. Kota Kecil atau Sedang faktor pengali = 1,5
  2. Kota besar atau Industri faktor pengali = 1,3

Untuk menentukan debit air pada jam puncak pada contoh soal diatas adalah sebagai berikut:

  1. Tentukan Debit perjam = 126.000 m3/hari / 24 Jam = 5.250 m3/jam
  2. Debit pada jam puncak (asumsi kategori daerah adalah Kota Besar) = 5.250 m3/jam x 1,3 = 6.825 m3/jam

Posting Komentar untuk "Menentukan Kebutuhan Air Minum (Based Demand)"

Jangan melakukan spam, memberi link, dan menggunakan kata kotor