Bagaimana Tahapan Instalasi dan Operasional Pompa Sentrifugal dan Apa Saja yang Perlu Diperhatikan

Postingan ini menjelaskan tahapan instalasi pada Pompa Sentrifugal beserta perpipaan dan aksesorisnya yang bersumber dari Masdaf (link ada di referensi) yang merupakan Perusahaan produsen pompa.

Tahapan Instalasi Pompa

  1. Installation
  2. Negative Suction
  3. Positive Suction
  4. Discharge Line
  5. Pump and Prime Mover
  6. Pre-Operational Check

1. Instalasi Pompa

Pondasi harus memiliki ukuran cukup untuk pompa, permukaan pondasi harus lurus dan rata serta memiliki kekuatan yang mampu menahan berat dan getaran pompa saat beroperasi. Sebelum baseplate pompa dipasang di atas pondasi, pastikan baut sudah tertanam pada pondasi dengan ukuran yang sesuai. Pada pemasangan baseplate pastikan kembali arah base plate agar tidak terbalik sedangkan pemasangan mur harus kencang dan tidak mudah lepas. Pemasangan penyangga pipa untuk instalasi pipa harus sudah terpasang dengan kuat dan lurus.

2. Pipa Hisap Negatif (Negative Suction)

Negative Suction adalah kondisi bak dari air yang akan dialirkan berada di bawah dari posisi pompa, yang mengakibatkan air harus dihisap menuju inlet hisap pompa melalui pipa hisap. Pemasangan pipa hisap negatif harus memperhatikan kriteria:

  1. Pemasangan pipa hisap negatif harus lurus dengan inlet pompa, sangat disarankan menggunakan belokan tipe hal ini bertujuan untuk mengurangi headloss aliran di dalam pipa
  2. Diameter pipa hisap dipilih satu tingkat lebih tinggi dari diameter inlet hisap pompa dan kecepatan aliran di dalam pipa tidak lebih dari 2 m/s.
  3. Pipa horizontal menuju pompa dibuat miring keatas dengan slope 6mm/100mm dan memasang (bagian miring berada di bawah) saat sebelum dihubungkan ke inlet hisap pompa.
  4. Panjang pipa horizontal (tidak termasuk eccentric reducer dan elbow) adalah dua kali diameter pipa.
  5. Pemasangan aksesoris pipa seperti gate valve tidak disarankan
  6. Tekanan aliran air bisa dimonitor dengan memasang Pressure gauge pada inlet hisap pompa
  7. Strainer pada foot valve adalah penyaring yang berada pada bagian paling bawah pipa hisap, berfungsi untuk menyaring kotoran padat pada air baku agar tidak masuk ke impeller pompa. Pemilihan luasan strainer pada foot valve adalah empat kali luas penampang pipa hisap. Jarak antara bagian bawah strainer dengan bagian dasar bak air sebesar dua kali diameter pipa. Kedalaman strainer minimum adalah tiga kali diameter pipa diukur dari permukaan bak air terhadap bagian atas strainer

3. Pipa Isap Positif (Positive Suction)

Positive Suction adalah kondisi bak dari air yang akan dialirkan berada di atas dari posisi pompa, yang mengakibatkan air mengalir secara gravitasi menuju inlet hisap pompa melalui pipa hisap postif. Pemasangan pipa hisap positif harus memperhatikan kriteria:

  1. Penggunaan aksesoris pipa tipe long radius elbow pada setiap belokan pipa sangat disarankan. Diperkenankan memasang katup untuk membuka dan menutup aliran.
  2. Pipa horizontal menuju inlet hisap pompa dibuat miring ke bawah (descending inclination) dan dikoneksikan dengan eccentric reducer (bagian miring berada diatas). Panjang pipa horizontal adalah tiga sampai enam kali diameter pipa hisap (dihitung dari pertemuan pipa dengan katup dan eccentric reducer).
  3. Kecepatan aliran air di dalam pipa hisap tidak lebih dari 3 m/s, oleh sebab itu perlu diperhatikan dalam pemilihan diameter pipa hisap
  4. Tekanan aliran air bisa dimonitor dengan memasang Pressure gauge pada inlet hisap pompa.

4. Pipa Buang

  1. Pada outlet buang pompa harus dipasang Concentric reducer sebelum dihubungkan pada pipa buang (discharge pipe) tujuannya adalah untuk mereduksi kehilangan tekanan akibat gesekan fluida dengan dinding pipa
  2. Aksesoris pipa lainnya yang perlu dipasang pada pipa buang adalah check valve dan katup (isolation valve), fungsi check valve adalah mencegah aliran balik menuju pompa yang menimbulkan efek water hammer. Pada pipa buang vertical katup diposisikan di atas check valve, fungsi dari katup adalah untuk operasional dan perawatan serta mengatur aliran ai
  3. Diameter pipa buang minimum satu tingkat lebih tinggi dari diameter outlet pompa
  4. Penggunaan aksesoris pipa yang berlebih sangat tidak disarankan agar kehilangan tekan dapat direduksi. Khususnya pemakaian expansion joint umumnya dipasang pada sistem yang bertekanan tinggi

5. Pemasangan Pompa dan Motor Pengerak (Pump andPrime Mover)

Pompa dan motor penggerak adalah bagian yang terpisah, dalam intalasi bagian tersebut perlu memperhatikan kriteria sebagai berikut:

  1. Pompa dalam keadaan belum terkoneksi dengan aksesoris apapun. Posisikan pompa dan motor penggerak di atas baseplate, lakukan proses leveling dan lelurusan dengan menggunkan alat seperti reverse dial gauge/ laser alignment tool. Setelah proses selesai kencangkan mur yang menahan pompa dan motor penggerak ke baseplate
  2. Pemasangan pompa dan motor penggerak yang tidak lurus dan sejajar akan mengakibatkan noise saat operasional, getaran, kerusakan bearing yang cepat, dan pemborosan penggunaan kopling
  3. Pemasangan aksesoris pada pompa seperti eccentric reducer dan concentric reducer bisa dilaksanakan, setelah pompa dan motor terpasang dengan baik. Setelah semua selesai, putar poros dengan tangan pastikan poros dapat berputar dengan halus

6. Pre-Operational Checks

  1. Buka penuh katup pada pipa hisap, sedangkan katup pada pipa buang ditutup penuh untuk mencegah overload pada motor penggerak
  2. Pastikan tidak ada kebocoran pada sambungan pipa
  3. Hidupkan motor penggerak
  4. Setelah motor penggerak hidup, buka katup pipa buang pelan-pelan

Referensi:




Posting Komentar untuk "Bagaimana Tahapan Instalasi dan Operasional Pompa Sentrifugal dan Apa Saja yang Perlu Diperhatikan"