Membaca Name Plate Pompa Air

Nameplate Pompa merupakan sebuah keterangan atau informasi yang diberikan oleh produsen sebagai acauan bagi pengguna untuk mengetahui spesifikasi pompa tersebut.

Penempatan sebuah nameplate umumnya ditempel pada body pompa. Ada 2 spesifikasi yang tertera pada nameplate yaitu spesifikasi hidrolis/ bare pump dan spesifikasi motor penggerak. Pada pompa tertentu masing-masing spesifikasi dibagi menjadi dua nameplate namun ada juga digabung menjadi satu nameplate.

Contoh Name Plate Pada Pompa

Spesifikasi hidrolis memuat:

  1. Debit (Q), Nilai ini merujuk kepada kapasitas pompa yang merupakan volume per satuan waktu (m3/jam) atau liter/menit. Jika pada Nameplate tertera 600 m3/jam, maka pompa dapat mengalirkan air sebesar 600 m3 dalam waktu 1 jam.
  2. Head (H), Nilai ini merujuk pada kemampuan pompa untuk menaikkan air pada ketinggian tertentu dalam satuan Meter Kolom Air (MKA). Jika tertera Head = 30 meter, nilai tersebut merupakan Head Total pompa yang merupakan Head Suction ditambah Head Discharge.
  3. Temperatur Cairan (Tmax Liquid), Nilai ini menjelaskan temperatur air maksimal yang diijinkan (biasanya dalam satuan celcius), jadi pastikan temperatur air yang akan dialirkan sebelum membeli pompa.

Spesifikasi Motor Listrik memuat:

  1. Voltase, Nilai ini merujuk pada tegangan kerja motor listrik dalam satuan Volt.
  2. Arus, Nilai ini merujuk pada Arus kerja motor listrik dalam satuan Ampere
  3. Frekuensi, Nilai ini merujuk kepada jumlah periode gelombang yang terjadi dalam 1 detik dengan satuan Heartz (Hz). Standar frekuensi listrik di Indonesia adalah 50 Hz.
  4. Pole, Nilai ini merujuk kepada jumlah kutub yang ada di dalam motor listrik. Pole umumnya berkelipatan 2. Jumlah pole pada motor listrik berbeda-beda umumnya ada 2 pole, 4 pole, 6 pole. Nilai pole berpengaruh terhadap putaran motor listrik. Semakin kecil nilai pole/ jumlah kutub maka putaran yang dihasilkan semakin besar. Namun bukan berarti lebih kecil lebih buruk. Itu semua ada penggunaannya masing-masing.
  5. Putaran (n), nilai ini merujuk kepada berapa rotasi per menit (RPM) yang dihasilkan oleh motor listrik.
  6. Daya (KW), nilai ini merujuk kepada Daya yang dihasilkan oleh motor listrik saat beroperasi. Daya ini yang nantinya di transfer ke poros dan selanjutnya ke pompa. Sedangkan daya listrik yang dibutuhkan untuk beroperasi menurut PUIL 2000 adalah 20% dari Daya motor listrik. Misalkan Motor listrik pada pompa kita memiliki nilai 90 kW, berarti daya listrik yang dibutuhkan atau yang dipasang adalah 110 kW
  7. Efisiensi Motor Listrik (%), nilai ini merujuk kepada tingkat efisiensi pompa, semakin tinggi nilai efisiensi maka semakin baik performa motor listrik

Jika pompa yang dibeli terdapat nilai pressure switch berarti pompa tersebut menggunakan parameter tekanan untuk menyalakan dan mematikan pompa. Pada Gambar di atas terdapat nilai On 1,4 kgf/cm2 dan off 2,8 kgf/cm2 yang artinya ketika tekanan turun mencapai 1,4 kgf/cm2 maka pompa akan otomatis hidup dan ketika tekanan mencapai 2,8 kgf/cm2 maka otomatis pompa akan mati. Pompa sejenis ini akan dilengkapi dengan tabung bertekanan.

2 komentar untuk "Membaca Name Plate Pompa Air"

  1. Saya mau tanya apabila dengan mesin pompa seperti yang tercantum diatas itu sebenarnya untuk kedalaman pipah berapa meter???

    BalasHapus

Jangan melakukan spam, memberi link, dan menggunakan kata kotor