Memahami Kurva Kinerja dan Kurva Efisiensi Pompa

Pompa memiliki spesifikasi tersendiri yang dikeluarkan oleh pabrikan. Spesifikasi ini menyimpan berbagai data teknis pompa terutama data debit dan head. Nilai keduanya memiliki hubungan satu sama lain yang dituangkankan ke dalam bentuk kurva yaitu kurva kinerja. Dengan mengetahui hubungan tersebut maka kita dapat memperkirakan perubahan nilai Head terhadap Debit.

Jika diperhatikan Gambar Kurva Kinerja Pompa di bawah ini maka dapat diketahui bahwa Pompa tersebut memiliki rentang Debit yang dapat dicapai saat beroperasi yaitu 0 m3/jam sampai 152 m3/jam dan nilai Head saat pompa mati (Shut off) adalah 60 meter.

Perlu diketahui bahwa nilai Head merupakan fungsi dari debit yang artinya nilai Head akan berubah berdasarkan nilai debit yang dikeluarkan oleh pompa saat beroperasi sesuai dengan Kurva Pompa (garis warna biru). Debit yang dimaksud adalah pemakaian air di sisi pelanggan. Saat pemakain air di pelanggan sebesar 100 m3/jam maka Head yang dihasilkan adalah sebesar 50 Meter, jika pemakaian air 125 m3/jam maka head yang dihasilkan adalah 39 meter. Semakin rendah pemakaian air di pelanggan maka Head yang dihasilkan semakin tinggi.

Selain kurva kinerja, terdapat juga kurva efisiensi yang menyatakan beberapa titik efisiensi pompa, tentunya nilai efisiensi tertinggi adalah yang terbaik atau disebut Best Efficiency Point (BEP). Titik BEP dipertemukan oleh nilai Debit dan Head tertentu yang berarti nilai tersebut merupakan titik kinerja pompa paling optimal. Jika diperhatikan Gambar di bawah maka titik efisiensi terbaik pompa adalah saat pompa beroperasi pada Debit 100 m3/jam dan Head yang dihasilan adalah 50 meter.

Setelah mendapatkan nilai-nilai tersebut maka seharusnya pompa dikondisikan supaya beroperasi pada rentang nilai yang mewakili. Seringkali kenyataan di lapangan pompa beroperasi jauh dari titik efisiensinya. Pada Gambar di atas ketika Pompa beroperasi pada debit 135 m3/jam maka titik efisiensinya akan turun, sama halnya ketika beroperasi pada debit 75 m3/jam.

Supaya pompa dapat beroperasi pada rentang nilai yang baik maka operator harus memastikan jumlah pelanggan yang dilayani. Idealnya pemakaian air dari seluruh jumlah pelanggan sebaiknya berada pada rentang tersebut dalam kasus di atas adalah sebesar 100 m3/jam.

Untuk dapat mengontrol pemakaian air seperti itu tentu tidak mungkin dilakukan, sebagai operator tidak bisa membatasi pemakaian air pelanggan di tambah lagi adanya faktor pola konsumsi air yang menyebabkan pemakaian air berfluktuasi selama 24 jam. Dalam hal tersebut perlu rekayasa operasi pompa dengan memanfaatkan Variable Speed Drive (VSD).

Posting Komentar untuk "Memahami Kurva Kinerja dan Kurva Efisiensi Pompa"