Menentukan Pola Konsumsi Air Minum dan Faktor Pengali Jam Puncak

Apa itu Pola Konsumsi Air Minum?

Pola konsumsi air minum adalah sebuah bentuk informasi yang menggambarkan perilaku dalam mengkonsumsi air minum setiap hari pada suatu wilayah tertentu. Pola konsumsi air minum juga disebut dengan fluktuasi pemakaian air karena pola konsumsi tidak sama setiap jamnya (berfluktuasi). Informasi yang diperoleh adalah berupa faktor pengali setiap jam dalam waktu satu hari. Dalam perencanaan Sistem Distribusi Air Minum, data pola Konsumsi/ fluktuasi pemakaian air sangat penting, karena merepresentasikan pemakaian air secara riil, sehingga perencanaan dapat dibuat lebih akurat. Beberapa perencanaan yang dapat dibuat dengan pola konsumsi ini seperti menentukan kapasitas reservoir, dan waktu operasional pompa.

Bagaimana menentukan Pola Konsumsi?

Seperti yang dibahas di atas bahwa informasi dari pola konsumsi adalah faktor pengali setiap jam selama satu hari, maka diperlukan data debit per hari dan debit per jam untuk menghitung atau menentukan faktor pengali. Debit pemakaian air per hari bisa didapat dengan pengolahan Data Rekening Ditagih (DRD) dari PDAM. Namun untuk mendapatakan data debit pemakaian per jamnya diperlukan metode pengukuran.

Metode yang paling sederhana untuk mengukur debit pemakaian per jam adalah dengan mengukur debit di water meter induk atau di water meter DMA (district meter area)/ zona. Cakupan water meter induk dengan water meter DMA berbeda, semakin sempit cakupan water meter yang diukur maka hasil pengukuran pemakaian air akan lebih akurat.

Sebagai contoh pengukuran yang dilakukan di water meter induk dibandingkan dengan water meter DMA keakuratannya akan lebih rendah, karena water meter induk cakupannya sangat luas yang melewati jaringan perpipaan yang kompleks, kemungkinan sepanjang pipa terdapat kebocoran yang tinggi sehingga mempengaruhi hasil dari pengukuran. Sedangkan water meter DMA/ zona cakupannya hanya ratusan pelanggan meski terdapat kebocoran di jaringan perpipaan di dalam DMA namun tidak sebanyak di jaringan keseluruhan.

Cara yang lain yang paling akurat tentunya mengukur langsung di water meter pelanggan yang hasilnya adalah mewakili pelanggan tersebut, tinggal mencari beberapa titik sampel untuk selanjutnya di rata-rata. Namun cara ini tentunya sangat sulit mengingat harus mencatat setiap jam pemakaian air selama 1 hari penuh (24 jam). Pengukuran debit sebaiknya dilakukan dengan periode tertentu semisal 1 minggu untuk mendapat hasil yang lebih baik dan mwakili.

Jika pengukuran dilakukan di watermeter DMA/ zona harus dipastikan bahwa Water meter sudah mewakili wilayah pelayanan tersebut, jangan sampai terdapat pipa input lain yang masuk ke dalam DMA atau ada beberapa pelanggan yang berada di dalam DMA namun akses airnya tidak melalui water meter tersebut. Hal ini disebut dengan isolasi DMA yaitu akses air ke pelanggan hanya melalui satu pipa input.

Cara Menghitung Faktor Pengali Fluktuasi Pemakaian Air

Seperti penjelasan di atas bahwa kita memerlukan data debit pemakaian per hari dan debit pemakaian per jam pada suatu wilayah pemantauan.

  1. Q Ideal adalah debit pemakaian rata-rata per jam yang didapat dari pengolahan data DRD perbulan (m3/jam)
  2. Q Aktual adalah debit rata-rata per jam yang diukur di water meter (m3/jam)
  3. fP (Faktor Pengali) adalah Q Aktual dibagi Q Ideal

Sebagai contoh pada Gambar di atas, Berdasarkan DRD dari PDAM diketahui pemakaian (debit) air per bulan pada suatu wilayah adalah 28.458 m3. Maka debit air rata-rata perhari adalah 28.458 m3 / 30 hari sehingga diperoleh nilai 948,6 m3/hari, selanjutnya dicari debit air rata-rata per jam yaitu 948,6 m3/hari / 24, sehinggan diperoleh hasil 39,52 m3/jam.

  • Pada kolom ke-1 masukkan jam selama 24 jam.
  • Pada Kolom ke-2 masukkan debit pemakaian rata-rata per jam dengan nilai 39,52
  • Pada kolom ke-3 masukkan debit pemakaian per jam yang diukur di water meter
  • Pada Kolom ke-4 adalah hasil dari Q Aktual dibagi Q Ideal. Sehingga didapat Nilai Faktor Pengali.

Jika kita plot maka Pola Konsumsi perhari adalah seperti berikut:

Nilai Faktor Pengali Jam Puncak

Jam Puncak bisa diketahui dengan nilai fP yang paling tinggi, jika dilihat pada contoh di atas nilai fP paling tinggi adalah pada Time Periode Ke-18 atau jam 17.00 - 18.00 dengan nilai fP sebesar 1,61.

Bagaimana Cara Membaca Faktor Pengali Pola Konsumsi?

Pada Time Periode pertama atau 1 memiliki nilai fP 0,34, artinya debit rata-rata perjam pada Pukul 00.00 AM - 01.00 AM dikalikan dengan 0,34. Pada Time Periode Ke-2 atau 2 memiliki nilai fP 0,22, artinya debit rata-rata perjam pada Pukul 01.00 AM - 02.00 AM dikalikan dengan 0,22 dan begitu seterusnya. Time Perode artinya adalah "Waktu Ke-........" bukan secara langsung menunjukkan nilai Jam. Time Periode Ke-1 bukan berarti Jam 1.

2 komentar untuk "Menentukan Pola Konsumsi Air Minum dan Faktor Pengali Jam Puncak"

  1. alhamdulliah akhrinya saya mendapatkan penjelasan yang saya cari2 makasih mas sehat selalu

    BalasHapus
  2. Izin Tanya pak untuk kolom ke 3 debit perjam itu berarti kita langsung megukur dilapangan selama 24 jam yah

    BalasHapus

Jangan melakukan spam, memberi link, dan menggunakan kata kotor